Minggu, 18 September 2016

Aku dan Gadis Lugu [Bag. 2]

Brukkkkkkkkkkkkkkk….!!!!
Aku kaget, aku terbangun dari tidur lelapku.

“Ya ampuuuuun”,teriakku.

Aku melihat Laptop milikku tergeletak dilantai, sudah tak bernyawa.
Sudah kebiasaanku bermain game dilaptopku sebelum tidur. Dan entah sudah berapa banyak Laptopku yang rusak karena terjatuh dari atas kasur. Gagal mendarat dengan baik di lantai.

Buatku, itu tidak masalah. Tinggal telfon orang tuaku dan meminta yang baru. 3 hari kemudian sudah kudapatkan.

Aku melihat jam dinding dikamarku,

“mampus!!”, kataku dalam hati.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.45 Wib. Dengan waktu yang sangat singkat aku langsung ke kamar mandi dan cuci muka, mengenakan seragam sekolah, sepasang sepatu warna hitam, dan tas. Aku semprot banyak sekali parfum kebadanku karena tidak ada aktu lagi bagiku untuk mandi.

Pukul 07.00, Aku ambil kunci motor, aku nyalakan dan langsung gaspol menuju sekolah. Pikirku, tidak akan terlambat ke sekolah jika aku menggunakan motor.

Sampailah aku di Sekolah. Aku lihat jam ditanganku, sudah menunjukan pukul 07.05 Wib yang artinya aku sudah terlambat masuk kelas. Aku langsung berlari sekencang mungkin kearah kelasku. Aku sudah tau letak kelasku karena hari sebelumnya sudah melihat daftar pembagian kelas.

Beruntung bagiku karena belum ada guru. Aku masuk ke kelas, semua siswa menatapku. Aku tak peduli, ku cari bangku yang masih kosong. Dan…? Dapat!! 
Ku duduk bangku yang masih kosong, Aku melihat seorang gadis yang kemarin. Yang aku tabrak saat pengumuman penerimaan siswa siswi baru, yang aku ajak berkenalan saat MOS. Menjadi teman sebangku denganku.

Ya, dia adalah Tika. Gadis culun, dengan kacamata tebal dan rambut kepang kiri dan kanan.Tas samping lusuh, dan sepatu tak layak pakai (sudah robek dan ada sedikit jahitan)

“hey ketemu lagi” Sapaku sambil duduk disampingnya.

“Iya” Jawabnya singkat.

Hari ini guru yang mengajar dikelasku hanya sebatas perkenalan saja dengan para murid. Tidak ada yang namanya pelajaran. 

Setelah jam pelajaran berakhir. Aku tidak langsung keluar kelas dan pulang. Otakku masih sibuk dengan Tika. Dari awal aku menyapanya sampai jam pelajaran terakhir selesai, dia tidak mengeluarkan 1 katapun dari mulutnya. 

Ah sudahlah tidak usah dipikirkan.

Baru saja aku sampai di parkiran dan akan menyalakan motor, tiba-tiba aku mendengar suara tangisan lirih dari arah toilet dekat parkiran. Bulu kudukku terasa berdiri mendengarnya. Terkadang suara tangisan tersebut menghilang, lalu muncul lagi.

Aku penasaran. Aku berjalan perlahan mengendap-endap, jantungku berdegup kencang saat hendak mendekat kearah suara tangisan itu berasal. Saat sampai di belokan tempat tangisan tersebut berasal, betapa kagetnya aku.

“ASTAGA!” 

0 komentar:

Posting Komentar